-->

Materi Tentang Cara Menyunting Bahasa Sesuai dengan Struktur Bahasa Teks Negosiasi

Selamat datang di Blog Kumpulan Materi bahasa Indonesia, dimana blog ini berisi tentang kumpulan materia bahasa indonesia. Selain kumpulan materi bahasa indonesia blog ini juga berisi tentang RPP Bahasa Indonesia. Untuk memperluas jangkauan tentang pengetahuan di dunia pendidikan maka saya sisipkan berita terbaru tentang dunia pendidikan di indonesia.

Pada pelajaran kali ini, kalian akan mempelajari tentang cara menyunting teks negosiasi sesuai dengan kaidah bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Dimana sebelum kita berada pada pembelajaran ini, sebelumnya sudah kita pelajari Tentang Cara Menyunting Isi Sesuai Dengan Struktur Isi Teks Negosiasi

Menyunting Teks Negosiasi secara Bahasa

Menyunting teks negosiasi secara bahasa merupakan salah satu cara menganalisis teks negosiasi. Analisis tersebut meliputi penggunaan kalimat persuasif, kalimat deklaratif, kalimat interogatif, bahasa santun, ungkapan bahasa kesepakatan, dan partisipan.

1. Kalimat Persuasif

Kalimat persuasif adalah kalimat yang berupa ajakan atau imbauan kepada seseorang untuk mau mengikuti apa yang dia ungkapkan. Dalam teks negosiasi, kalimat ini diperlukan untuk mencapai tujuan, apakah sepakat atau tidak dalam bernegosiasi.

2. Kalimat Deklaratif

Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi informasi, berita, atau pernyataan yang disampaikan kepada orang kedua. Dalam teks negosiasi, kalimat ini diperlukan untuk menjelaskan atau menginformasikan apa keinginan partisipan. Dengan kata lain, kalimat ini bertujuan agar partisipan lain mengerti tentang hal yang sedang dinegosiasikan.

3. Kalimat Interogatif

Kalimat interogatif adalah kalimat yang berupa pertanyaan. Dalam teks negosiasi, kalimat ini diperlukan untuk menanyakan informasi tentang hal yang sedang didiskusikan.

4. Bahasa Santun

Bahasa santun adalah bahasa yang bersifat positif, yang tidak menyinggung perasaan lawan bicara dan tata bahasanya pun diatur sedemikian rupa. Dalam teks negosiasi, bahasa santun digunakan agar tujuan kesepakatan tercapai. Jika tidak menggunakan bahasa santun, mustahil mencapai kata sepakat.

5. Ungkapan Bahasa Kesepakatan

Ungkapan bahasa kesepakatan adalah kata atau kalimat yang mengungkapkan makna bahwa permasalahan negosiasi telah selesai dan keduanya mencapai tujuan yang sama. Bahasa kesepakatan, misalnya:

A. “Baiklah kalau harga segitu. Saya berani bayar Anda mahal.”
B. “Nah, jika keputusannya seperti itu, saya sangat setuju.”

6. Partisipan

Partisipan adalah pelaku, pemain, pembicara yang berperan serta dalam suatu kegiatan, dalam hal ini teks negosiasi.

Agar lebih mendalami seperti apa maksud dari penjelasan di aats, maka di bawah ini saya akan jelaskan berdasarkan ilustrasi contoh.

Contoh Menyunting Teks Negosiasi secara Bahasa

Ibu: Shinta...Rama....sini, Nak, Ibu mau bicara tentang ayah.
Ibu: Begini anak-anak, ayah kalian, kan, sebentar lagi pulang dari berlayar. Ibu ingin memberi kejutan pada ayah. Usul ibu, bagaimana kalau kita ajak ayah untuk makan malam spesial keluarga? Kita makan di restoran favorit ayah dan ibu dulu sebelum menikah.
Shinta: Yah, Ibu, menurutku itu kurang berkesan, ah. Lebih baik beri ayah hadiah saja. Rama bisa mendesain, kan? Nah, kta buat desain karikatur dari foto ayah kemudian beri pigura agar bagus, gimana?
Rama: Aku setuju. Hadiah itu bisa kita simpan di kantor ayah. Jadi, setiap ayah kerja di ruang kantor, hadiah itu akan selau terlihat. Keren, kan?
Ibu: Hmmm, bagaimana, yah? Ibu kurang setuju dengan usul kalian.
Shinta: Yah, Ibu. Kalau makan di restoran gak akan berkesan lama, Bu.
Rama: Naaah, aku ada usul. Gimana kalau kita beri kejutan hadiah karikatur foto ayah saat makan malam aja? Jadi, usul Ibu dan Kak Shinta bisa diterima. Gimana?
Ibu: Wah, Ibu setuju, deh.
Shinta: Oke. Aku juga setuju.

Perhatikan cara menyunting teks di atas :

Teks negosiasi di atas dapat kita identifikasi dengan cara menyunting bahasa. Berikut cara menyunting teks negosiasi secara bahasa.

1. Menyunting Kalimat Persuasif

Pada teks di atas, kalimat persuasif ditunjukkan oleh kalimat: (1) Gimana kalau kita beri kejutan hadiah karikatur foto ayah saat makan malam aja?. Kalimat tersebut membujuk partisipan (Ibu dan Shinta) agar mau menyetujui usulannya. (2) Usul ibu, bagaimana kalau kita ajak ayah untuk makan malam spesial keluarga?. Kalimat tersebut bermakna menginginkan adanya persetujuan.

Kalimat-kalimat persuasif tersebut memungkinkan tercapainya sebuah negosiasi sehingga tujuan dan permasalahan dapat terselesaikan. Oleh sebab itu, teks di atas adalah teks negosiasi.

2. Menyunting Kalimat Deklaratif

Pada teks di atas, kalimat deklaratif ditunjukkan oleh kalimat: Begini anak-anak, ayah kalian, kan, sebentar lagi pulang dari berlayar, Ibu ingin memberi kejutan pada ayah. Kalimat tersebut menginformasikan mengenai niat ibu atas kepulangan ayah. Informasi ini penting sebagai bahan pembicaraan negosiasi.

3. Menyunting Kalimat Interogatif

Pada teks di atas, kalimat interogatif ditunjukkan oleh kalimat: (1) Usul ibu, bagaimana kalau kita ajak ayah untuk makan malam spesial keluarga? dan (2) Gimana kalau kita beri kejutan hadiah karikatur foto ayah saat makan malam aja? Kalimat tersebut menanyakan tentang sebuah usulan, apakah disepakati atau tidak. Partisipan membutuhkan informasi jawaban: ya atau tidak. Pertanyaan ini sangat penting agar negosiasi menghasilkan kesepakatan.

4. Menyunting Bahasa Santun

Pada teks di atas, penggunaan kata-kata santun terlihat pada pemilihan kata yang bermakna positif, penggunaan tanda baca, dan intonasi yang rendah. misalnya: (1) Usul ibu, bagaimana kalau kita ajak ayah untuk makan malam spesial keluarga?, (2) Yah, Ibu, menurutku itu kurang berkesan, ah. Lebih baik beri ayah hadiah saja, san (3) Hmmm, bagaimana, yah? Ibu kurang setuju dengan usul kalian.

5. Menyunting Ungkapan Bahasa Kesepakatan

Pada teks di atas terdapat beberapa bahasa kesepakatan yang merupakan ciri negosiasi, yaitu: (1) Aku setuju. Hadiah itu bisa kita simpan di kantor ayah. Jadi, setiap ayah kerja di ruang kantor, hadiah itu akan selau terlihat. Keren, kan?, (2) Wah, Ibu setuju, deh, dan (3) Oke. Aku juga setuju

6. Menyunting Partisipan

Pada teks di atas, beberapa partisipan terlibat, yaitu Ibu, Shinta, dan Rama. Partisipan merupakan kaidah pada teks negosiasi yang harus ada.

Catatan penting pada materi kali ini adalah Penggunaan bahasa pada teks negosiasi meliputi: kalimat persuasif, kalimat deklaratif, kalimat interogatif, bahasa santun, ungkapan bahasa kesepakatan, dan partisipan.

Terima kasih telah berkunjung, semoga bermanfaat.

1 Response to "Materi Tentang Cara Menyunting Bahasa Sesuai dengan Struktur Bahasa Teks Negosiasi"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel