-->

Penjelasan Tentang Ciri Bahasa Teks Cerita Pendek

Berbicara tentang ciri bahasa teks cerita pendek kita tidak pernah terlepas dari yang namanya style atau gaya. Kenapa bisa seperti itu karena gaya dalam sebuah cerota pendek yang menghubungkan setiap pemakaian bahasa dalam sebuah teks cerita pendek. Selain itu penggunaan gaya yang baik dalam teks cerita pendek akan memberikan peningkatan efek yang lebih baik bagi setiap pembaca.

Selanjutnya, penggunaan gaya bahasa bertujuan untul lebih meyakinkan pembaca dan memengaruhi pembaca sekaligus bisa mengubah makna-makna tertentu yang tertuang dalam teks cerita pendek.



Adapun kelompok gaya bahasa dalam penjelasan kali ini ada empat yaitu :

Gaya Bahasa Perbandingan, meliputi Metafora, Personifikasi, Depersonifikasi, Alegori dan Antitetis

Gaya Bahasa Pertentangan, Meliputi Hiperbola, Litotes, Ironi, Satire, Paradoks, Klimaks, dan Antiklimaks

Gaya Bahasa Pertautan, Meliputi Metonimia, Sinekdoke, Alusio, Eufimisme, dan Elips

Gaya Bahasa Perulangan, meliputi Aliterasi, Asonansi, Antarklasis, Anafora, dan Simploke

Selain dari Gaya bahasa tersebut teks cerita pendek dilengkapi juga dengan aspek pendukung, yaitu Kosakata, Gaya Bahasa, Kalimat yang mengambarkan peristiwa, dan Bahsa tidak baku dan tidak formal.

Kemudian untuk contoh silahkan anda lihat di bawah ini yang dikutip dari quipperschool

Bus yang aku tumpangi masuk terminal Cirebon ketika matahari hampir mencapai pucuk langit. Terik matahari ditambah dengan panasnya mesin disel tua memanggang bus itu bersama isinya. Untung bus tak begitu penuh sehingga sesama penumpang tak perlu bersinggungan badan.

Namun dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui udara yang dialirkan dengan kipas koran. Dari belakang terus-menerus mengepul asap rokok dari mulut seorang lelaki setengah mengantuk.
Begitu bus berhenti, puluhan pedagang asongan menyerbu masuk. Bahkan beberapa di antara mereka sudah membajing loncat ketika bus masih berada di mulut terminal. Bus menjadi pasar yang sangat hiruk-pikuk. Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir melompat turun begitu saja.

Dan para pedagang asongan itu menawarkan dagangan dengan suara melengking agar bisa mengatasi derum mesin. Mereka menyodor-nyodorkan dagangan, bila perlu sampai dekat sekali ke mata para penumpang. Kemudian mereka mengeluh ketika mendapati tak seorang pun mau berbelanja.

Seorang di antara mereka malah mengutuk dengan mengatakan para penumpang adalah manusia-manusia kikir, atau manusia-manusia yang tak punya duit.

Suasana sungguh gerah, sangat bising dan para penumpang tak berdaya melawan keadaan yang sangat menyiksa itu. Dalam keadaan seperti itu, harapan para penumpang hanya satu; hendaknya sopir cepat datang dan bus segera bergerak kembali untuk meneruskan perjalanan ke Jakarta. Namun laki-laki yang menjadi tumpuan harapan itu kelihatan sibuk dengan kesenangannya sendiri. Sopir itu enak-enak bergurau dengan seorang perempuan penjual buah.

Sementara para penumpang lain kelihatan sangat gelisah dan jengkel, aku mencoba bersikap lain. Perjalanan semacam ini sudah puluhan kali aku alami. Dari pengalaman seperti itu aku mengerti bahwa ketidaknyamanan dalam perjalanan tak perlu dikeluhkan karena sama sekali tidak mengatasi keadaan. Supaya jiwa dan raga tidak tersiksa, aku selalu mencoba berdamai dengan keadaan. Maka kubaca semuanya dengan tenang: Sopir yang tak acuh terhadap nasib para penumpang itu,tukang-tukang asongan yang sangat berisik itu, dan lelaki yang setengah mengantuk sambil mengepulkan asap di belakangku itu. (penggalan Cerpen “Pengemis dan Shalawat Badar” karya Ahmad Thohari)

Pembahasan contoh :
Penggunaan bahasa pada cerita pendek di atas sebagai berikut :

  • Gaya bahasa yang dipakai dan menimbulkan efek konotasi antara lain pucuk langit, memanggang bus, membajing loncat, dan mulut terminal.

Kalimat yang menggambarkan suasana

  • Namun dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui udara yang dialirkan dengan kipas koran.
  • Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir melompat turun begitu saja.
  • Para pedagang asongan itu menawarkan dagangan dengan suara melengking agar bisa mengatasi derum mesin. Mereka menyodor-nyodorkan dagangan, bila perlu sampai dekat sekali ke mata para penumpang.
Jadi seperti itu penjelasan materi tentang Ciri bahasa teks cerita pendek, semoga bermanfaat.

0 Response to "Penjelasan Tentang Ciri Bahasa Teks Cerita Pendek"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel