Materi Tentang Ciri Bahasa Teks Anekdot
Wednesday, 8 April 2015
Add Comment
Selamat datang di Blog Kumpulan Materi bahasa Indonesia, dimana blog ini
berisi tentang kumpulan materia bahasa indonesia. Selain kumpulan
materi bahasa indonesia blog ini juga berisi tentang RPP Bahasa
Indonesia. Untuk memperluas jangkauan tentang pengetahuan di dunia
pendidikan maa saya sisipkan berita terbaru tentang dunia pendidikan di
indonesia.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana dan seperti apa ciri bahasa teks anekdot. Berbahasa dalam kehidupan sehari-hari, sering kita lakukan dengan berbagai cara. Nah, cara dalam menyampaikan sebuah pesan yang sering kali kita bingung apakah itu tek anekdot atau bukan.
Berdasar dari permasalahan tersebut, maka saya akan lebih memperinci lagi pembahasan tersebut mengenai Ciri Bahasa Teks Anekdot.
Seringkali kita menyaksikan di berbagai media tentang penyindira baik itu disengaja maupun tidak disengaja dengan kata lain pura-pura tidak tahu masalah. Objek dari sikap menyindir tersebut adalah dari berbagai aktifitas masyarakat, misalnya Hukum, politik, soasial, dan lingkungan.
Dari sindiran tersebut akan disajikan secara lucu, konyol dan unik namun mempunyai pesan moral kepada pembaca. Untuk cara penyampaian kalimat sindiran itu, harus dipahami beberapa ciri teks anekdot.
Adapun ciri teks anekdot adalah sebagai berikut :
Kata Kias
Kata kias adalah sebuah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya. maksudnya adalah kata kias yang digunakan itu wujudnya berupa pribahasa atau ungkapan. Di mana dalam pribahasa atau ungkapan ini hanya ditandai dalam sebuah kata tapi bisa disatukan dengan kata lain hingga menjadi sebuah kalimat. Tapi kalau mau lebih jelas tentang arti pribahasa, saya akan jelaskan lagi lebih lanjut, ungkapan adalah sebuah kelompok kata yang hanya digunakan jika kitaingin menyatakan sesuatu. Sedangkan Pribahasa adalah kalimat yang di dalamnya mengandung makna kias. Perbedaan yang paling signifikan adalah ungkapan berupa kata dan pribahasa berupa kalimat.
Adapun contoh dari kata kias adalah Bunga desa yang berarti gadis cantik.
Kalimat sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan dan antonim
Kalimat pengandaian adalah Kalimat yang menunjukkan seuatu keinginan kita itubelum terpenuhi, misalnya di tandai dengan kata andai, " seandainya saya tinggi ".
Kalimat perbandingan adalah Suatu tingkat perbandingan dari suatu kata sifat atau kata keterangan. Misalnya Tulangku sama halnya dengan tulangmu.
Antonim adalah lawan kata, misalnya besar lawannya kecil.
Pernyatan Retoris
penyataan retoris adalah sebuah pernayataan yang tidak memerlukan sebuah jawaban, misalnya kapan kau akan tenggelam ? artinya mempunyai sis negatif dari pertanyaan itu sehingga tak ada jawabannya.
Kalimat yang menyatakan ajaran moral, misalnya hidup itu tidah harus kaya, tapi harus diwarnai dengan kebahagian.
Konjungsi
Konjungsi adalah kata penghubung, sedang kata penghubung yang sering digunakan dalam teks anekdot adalah kata hubung waktu dan sebab akibat. untuk kata hubung waktu ditandai dengan kata setelah, lalu dan kemudian. Sedangakn untuk kata sebab akibat di tandai denga penggunaan kata maka, karena, dan oleh sebab itu.
Jadi, pada penjelasan di atas sudah jelas ciri bahasa teks anekdot. yang ditandai dengan pengetikan hutuf tebal dan digarisi bawahi.
0 Response to "Materi Tentang Ciri Bahasa Teks Anekdot"
Post a Comment