Materi Tentang Menyunting dan Memahami Karakteristik Teks Anekdot
Saturday, 11 April 2015
Add Comment
Selamat datang di Blog Kumpulan Materi bahasa Indonesia, dimana blog ini
berisi tentang kumpulan materia bahasa indonesia. Selain kumpulan
materi bahasa indonesia blog ini juga berisi tentang RPP Bahasa
Indonesia. Untuk memperluas jangkauan tentang pengetahuan di dunia
pendidikan maa saya sisipkan berita terbaru tentang dunia pendidikan di
indonesia.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas dua (2) pokok bahasan secara langsung. Yakni tentang Menyunting Teks Anekdot dan Memahami Karakteristik Teks Anekdot.
Kenapa hal ini bisa terjadi, karena dalam pokok bahasan materi tersebut selain penjelasan sangat minimalis,pemahaman materinya juga sangat berkaitan. Sehingga dalam menjelaskan materi tersebut tidak bisa terpisah.
Baik, Menyunting Teks anekdot adalah hal yang dilakukan oleh penulis, sekali lagi oleh penulis dengan tujuan memperoleh teks yang baik. Bak disini dalm artian seluruh aspek dan bagia yang menyangkut masalah struktur bisa dipahami. Agar hasil dari proses penyuntingan itu bagus, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Isi teks, meliputi Unsur lucu, amanat, dan sindiran
- Struktur teks
- Kaidah bahasa, meliputi pemilihan kata dan pemilihan kalimat.
- Ejaan, meliputi tanda baca.
Selanjutnya untuk memahami karakteristik teks anekdot yang penting kita harus ketahui adalah perbedaan teks anekdot dan teks yang lain. Tapi perbedaan yang lebih spesifik yaitu kalau teks anekdot wajib mempunyai orentasi, krisis dan reaksi. Tapi kalau teks anekdot mau lebih baik lagi maka harus mempunyai lima struktur, yaitu abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda.
Berikut ini, ada contoh yang saya kutip dari quipperschool.com
Teks 1
Tertib lalu lintas harus ditegakkan. Hari ini polisi menggelar operasi di Jalan Was.
Polisi: Mengapa kamu tidak pakai helm
Pengendara: Helm saya hilang, Pak
Polisi: kalau hilang, beli atau bayar denda di sini?
Pengendara: kalau saya beli helm, saya tidak puna uang untuk bayar denda. Pasti nanti saa juga disuruh baar denda karena saya juga tidak punya SIM.
Polisi:????
Polisi mengeluarkan surat tilang. Motor pengendara harus ditinggal.
Teks 2
Sejak bertemu dengan dia, hidupku menjadi lebih berarti. Dia sahabat baikku. Setiap hari aku mendapatkan wejangan-wejangan darinya. Salah satunya adalah wejangan bagaimana cara menikmati hidup agar tidak tamak dan selalu bersyukur. “Seandainya bisa, manusia pasti akan menggenggam dunia,” katanya suatu saat.
Tertib lalu lintas harus ditegakkan. Hari ini polisi menggelar operasi di Jalan Was.
Polisi: Mengapa kamu tidak pakai helm
Pengendara: Helm saya hilang, Pak
Polisi: kalau hilang, beli atau bayar denda di sini?
Pengendara: kalau saya beli helm, saya tidak puna uang untuk bayar denda. Pasti nanti saa juga disuruh baar denda karena saya juga tidak punya SIM.
Polisi:????
Polisi mengeluarkan surat tilang. Motor pengendara harus ditinggal.
Teks 2
Sejak bertemu dengan dia, hidupku menjadi lebih berarti. Dia sahabat baikku. Setiap hari aku mendapatkan wejangan-wejangan darinya. Salah satunya adalah wejangan bagaimana cara menikmati hidup agar tidak tamak dan selalu bersyukur. “Seandainya bisa, manusia pasti akan menggenggam dunia,” katanya suatu saat.
Teks 1berbentuk drama sedangkan teks 2 berbentuk cerita. Kedua teks di atas memiliki ajaran/pesan moral. Akan tetapi, teks 1 adalah teks anekdot sedangkan teks 2 bukan teks anekdot. Hal ini disebabkan oleh sebagai berikut.
Teks 1 adalah teks anekdot sebab memiliki struktur sebagai berikut. Abstraksi : Operasi tertib lalu lintas Orientasi : tertib lalu lintas harus ditegakkan Krisis : pengendara ditilang Reaksi : polisi mengeluarkan surat tilang Koda : pengendara harus meninggalkan kendaraan di TKP
Teks 2 tidak memiliki struktur seperti teks 1.
Selain struktur teks, hal yang tampak berbeda dari kedua teks tersebut adalah unsur lucu/jengkel/konyol. Teks 1 memiliki unsur tersebut, sedangkan teks 2 tidak memilikinya.
Teks 1 adalah teks anekdot sebab memiliki struktur sebagai berikut. Abstraksi : Operasi tertib lalu lintas Orientasi : tertib lalu lintas harus ditegakkan Krisis : pengendara ditilang Reaksi : polisi mengeluarkan surat tilang Koda : pengendara harus meninggalkan kendaraan di TKP
Teks 2 tidak memiliki struktur seperti teks 1.
Selain struktur teks, hal yang tampak berbeda dari kedua teks tersebut adalah unsur lucu/jengkel/konyol. Teks 1 memiliki unsur tersebut, sedangkan teks 2 tidak memilikinya.
Teks 1 berisi sindiran terhadap seseorang yang tidak tertib lalu lintas. Sedangkan teks 2 memiliki amanat yang kuat yaitu hidup harus selalu bersyukur dan tidak tamak.
emoga bermanfaat, materi di atas dan bisa menjadi bahan referensi untu pembelajaran selanjutnya.
0 Response to "Materi Tentang Menyunting dan Memahami Karakteristik Teks Anekdot"
Post a Comment