Materi tentang menganalisis Isi Teks dan Bahasa Teks Eksposisi
Thursday, 16 April 2015
Add Comment
Selamat datang di Blog Kumpulan Materi bahasa Indonesia, dimana blog ini
berisi tentang kumpulan materia bahasa indonesia. Selain kumpulan
materi bahasa indonesia blog ini juga berisi tentang RPP Bahasa
Indonesia. Untuk memperluas jangkauan tentang pengetahuan di dunia
pendidikan maka saya sisipkan berita terbaru tentang dunia pendidikan di
indonesia.
Pada kali ini, kita akan menganalisis isi teks eksposisi. Mari kita ingat kembali, saat kalian ingin menjelaskan sesuatu kepada orang lain, hal yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar informasi tersebut dapat dipahami dengan baik. Misalnya kalian ingin menjelaskan tentang cara merawat pakaian berwarna putih. Tentu saja yang akan kalian lakukan adalah menjelaskan langkah-langkah perawatan sehingga orang lain menjadi paham. Penjelasan kalian itulah yang dinamakan dengan eksposisi. Yang saya kutip dari quipperschool.com
Ciri-ciri teks eksposisi
1. Berusaha menjelaskan sesuatu
Seseorang yang menulis eksposisi berusaha memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga dapat menambah menambah pengalaman baru bagi orang tersebut. Sesuatu yang dijelaskan itu berupa ide, buah pikiran, atau pendapat (opini).
2. Ada dukungan berupa data
Tulisan eksposisi bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi. Untuk mendukung kebenaran informasi tersebut maka dibutuhkan data yang akurat.
Jenis-jenis teks eksposisi
1. Eksposisi definisi, artinya menjelaskan sesuatu berupa konsep, pengertian. Contohnya pengertian tentang eksposisi itu sendiri.
2. Eksposisi proses, artinya menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu atau bagaimana sesuatu bisa bekerja. Contohnya proses pembuatan teh botol.
3. Eksposisi klasifikasi, artinya mengenal karakteristik yang sama. Contohnya klasifikasi makanan yang sehat bagi bayi.
4. Eksposisi sebab-akibat, artinya mengarah pada sebuah akibat yang memiliki sebab atau sebaliknya. Contohnya tawuran massa
5. Eksposisi perbandingan, artinya membandingkan sesuatu dengan yang lain. Contohnya pelaksanaan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013.
Ciri-ciri teks eksposisi
1. Berusaha menjelaskan sesuatu
Seseorang yang menulis eksposisi berusaha memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga dapat menambah menambah pengalaman baru bagi orang tersebut. Sesuatu yang dijelaskan itu berupa ide, buah pikiran, atau pendapat (opini).
2. Ada dukungan berupa data
Tulisan eksposisi bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi. Untuk mendukung kebenaran informasi tersebut maka dibutuhkan data yang akurat.
Jenis-jenis teks eksposisi
1. Eksposisi definisi, artinya menjelaskan sesuatu berupa konsep, pengertian. Contohnya pengertian tentang eksposisi itu sendiri.
2. Eksposisi proses, artinya menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu atau bagaimana sesuatu bisa bekerja. Contohnya proses pembuatan teh botol.
3. Eksposisi klasifikasi, artinya mengenal karakteristik yang sama. Contohnya klasifikasi makanan yang sehat bagi bayi.
4. Eksposisi sebab-akibat, artinya mengarah pada sebuah akibat yang memiliki sebab atau sebaliknya. Contohnya tawuran massa
5. Eksposisi perbandingan, artinya membandingkan sesuatu dengan yang lain. Contohnya pelaksanaan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013.
Nah, untuk penjelasan tentang bahasa teks eksposisi, penjelasannya seperti ini :
Eksposisi adalah uraian atau paparan tentang sesuatu. Sesuatu itu bisa berupa ide, pendapat, atau buah pikiran. Meskipun produknya berupa ide atau buah pikiran, penulisannya harus tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksposisi antara lain:
1. Penulisan Kata Penghubung
a. menyatakan penjumlahan, misalnya: di samping itu, selain itu, lagi pula, lagi
b. menyatakan perturutan, misalnya: dan, lalu, kemudian
c. menyatakan perlawanan, misalnya: tetapi, namun, padahal, walaupun begitu, walaupun demikian, meskipun begitu
d. menyatakan sebab-akibat, misalnya oleh sebab itu, karena itu, maka, akibatnya
e. menyatakan waktu, misalnya: sesudah itu, ketika itu, sebelumnya, sementara itu
f. menyatakan syarat, misalnya: jika demikian, jika begitu, apabila begitu
2. Penulisan Kata Berimbuhan
a. awalan (prefiks) me-, bermakna:
1) menjadi, contohnya membatu, mengeras
2) menyerupai, contohnya membukit, menyemut
3) menuju, contohnya menepi, melaut
4) mengeluarkan bunyi, contohnya mengeong, meraung
b. awalan (prefiks) ber-, bermakna:
1) mengeluarkan, contohnya bertelur, bersuara
2) memakai, contohnya berdasi, berbaju
3) mempunyai, contohnya berkedudukan, berlantai
4) melakukan perbuatan, contohnya berjalan, bersantai
c. awalan (prefiks) ter-, bermakna:
1) tidak sengaja, contohnya tersenggol, termakan
2) paling, contohnya tertinggi, terpintar
3) menjadi, contohnya tertidur, terjatuh
4) dalam keadaan, contohnya terluka, terombang-ambing
d. awalan + akhiran (konfiks) ber- -an, bermakna:
1) melakukan kegiatan, contohnya berlarian, bepergian
2) timbal balik, contohnya bermusuhan, berjauhan
e. awalan + akhiran ke- -an, bermakna:
1) dalam keadaan, contohnya kepanasan, kehausan
2) tindakan, contohnya kejahatan
3) proses, contohnya keamanan
f. akhiran (afiks) –kan, bermakna:
1) menjadikan, contohnya manusiakan, uangkan
2) menempatkan, contohnya penjarakan, sekolahkan
g. akhiran (afiks) –i, bermakna:
1) memberi, contohnya garami, bumbui
2) menjadikan, contohnya panasi, terangi
3) melakukan perbuatan, contohnya tanami, pukuli
3. Penulisan Unsur Serapan
Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Penyerapan terbagi dua. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, unsur pinjaman yang penulisan dan pengucapannya memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Contoh kata serapan aksesori (berasal dari kata accessory), idealis (berasal dari kata idealist), kualitas (berasal dari kata quality), dsb.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksposisi antara lain:
1. Penulisan Kata Penghubung
a. menyatakan penjumlahan, misalnya: di samping itu, selain itu, lagi pula, lagi
b. menyatakan perturutan, misalnya: dan, lalu, kemudian
c. menyatakan perlawanan, misalnya: tetapi, namun, padahal, walaupun begitu, walaupun demikian, meskipun begitu
d. menyatakan sebab-akibat, misalnya oleh sebab itu, karena itu, maka, akibatnya
e. menyatakan waktu, misalnya: sesudah itu, ketika itu, sebelumnya, sementara itu
f. menyatakan syarat, misalnya: jika demikian, jika begitu, apabila begitu
2. Penulisan Kata Berimbuhan
a. awalan (prefiks) me-, bermakna:
1) menjadi, contohnya membatu, mengeras
2) menyerupai, contohnya membukit, menyemut
3) menuju, contohnya menepi, melaut
4) mengeluarkan bunyi, contohnya mengeong, meraung
b. awalan (prefiks) ber-, bermakna:
1) mengeluarkan, contohnya bertelur, bersuara
2) memakai, contohnya berdasi, berbaju
3) mempunyai, contohnya berkedudukan, berlantai
4) melakukan perbuatan, contohnya berjalan, bersantai
c. awalan (prefiks) ter-, bermakna:
1) tidak sengaja, contohnya tersenggol, termakan
2) paling, contohnya tertinggi, terpintar
3) menjadi, contohnya tertidur, terjatuh
4) dalam keadaan, contohnya terluka, terombang-ambing
d. awalan + akhiran (konfiks) ber- -an, bermakna:
1) melakukan kegiatan, contohnya berlarian, bepergian
2) timbal balik, contohnya bermusuhan, berjauhan
e. awalan + akhiran ke- -an, bermakna:
1) dalam keadaan, contohnya kepanasan, kehausan
2) tindakan, contohnya kejahatan
3) proses, contohnya keamanan
f. akhiran (afiks) –kan, bermakna:
1) menjadikan, contohnya manusiakan, uangkan
2) menempatkan, contohnya penjarakan, sekolahkan
g. akhiran (afiks) –i, bermakna:
1) memberi, contohnya garami, bumbui
2) menjadikan, contohnya panasi, terangi
3) melakukan perbuatan, contohnya tanami, pukuli
3. Penulisan Unsur Serapan
Bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Penyerapan terbagi dua. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, unsur pinjaman yang penulisan dan pengucapannya memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Contoh kata serapan aksesori (berasal dari kata accessory), idealis (berasal dari kata idealist), kualitas (berasal dari kata quality), dsb.
Semoga bermanfaat materi singkat ini, dan bisa menjadi bahan sekligus acuan dalam mempelajari teks eksposisi secara berkelanjutan.
0 Response to "Materi tentang menganalisis Isi Teks dan Bahasa Teks Eksposisi"
Post a Comment